Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Legenda Batu Bagga (Intogu & Impalak) – Sulawesi Tengah

Kisah legenda atau cerita rakyat tentang Batu Bagga asal Sulawesi Tengah. Kali ini admin akan membagikan salah satu kisah kegenda yang cukup terkenal di Kabupaten Toli-Toli provinsi Sulawesi Tengah yakni tentang legenda Batu Bagga. Kabupaten Toli-Toli terletak di provinsi Sulawesi Tengah. Sebelumnya Kabupaten ini bernama Buol toli-toli dan pada tahun 2005 karena menjadi dua wilayah, yaitu Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Buol.

Kisah legenda Batu Bagga ini menceritakan tentang hubungan ayah dan anak, yakni Intobu sebagai ayah, dan Impalak sebagai anak. Dalam hubungannya, Impalak tidak mengakui Intobu sebagai ayahnya. Oleh karena itu, Impalak dikutuk menjadi batu. Untuk kisah selengkapnya bagaimana Batu Bagga ini terjadi, silahkan baca cerita di bawah ini.

Legenda Batu Bagga dari Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah

Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang lelaki tua yang bernama Intogu. Intogu tinggal berdua bersama anak tunggalnya yang bernama Impalak. Istri Intobu sendiri sudah lama meninggal. Kehidupan sehari-hari Intobu dan anaknya sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan, Intobu dan Impalak menangkap ikan di laut.

Hari itu ikan yang diperoleh Intobu dan anaknya ternyata sangat sedikit.
“Ikan ini hanya cukup untuk kita makan hari ini ayah,” ujar Impalak.
Intogu menjawab, “Tidak apa-apa. Kita masih punya sedikit beras. Sebaiknya kita pulang sekarang karena sudah terlalu lama kita berada di laut.”

Begitulah kehidupan sehari-hari Impalak dan Intobu. Jika hasil ikan agak banyak, mereka bisa menjual sebagian untuk dibelikan beras. Jika hasilnya sedikit, maka hanya cukup untuk dijadikan lauk saja. Beruntung mereka hari itu masih memiliki sedikit beras sisa hari kemarin. Berbeda dengan Intobu, Impalak sepertinya mulai jenuh dengan kehidupan mereka yang miskin. Hingga suatu hari, Impalak duduk di pantai sambil melihat kapal-kapal besar yang lewat.

Ketika pulang dari pantai impalak pun berbicara kepada ayahnya bahwa ia ingin sekali pergi merantau. Sang ayah pun menanyai Intobu tentang tujuan ia merantau. Akhirnya intobu menjelaskan bahwa ia ingin mengubah kondisi keluarga yang miskin. Ia ingin mencari pekerjaan yang lebih baik di tempat yang baru.

Sang Ayah mencoba meyakinkan sang anak untuk tidak pergi merantau dengan memperlihatkan kondisi ayakhnya yang sendirian dan sudah tua. Pada akhirnya, karena kerasnya kemauan sang anak, sang ayah harus rela melepas kepergian sang putra. Namun, sang ayah berpesan kepada sang anak agar jangan pernah melupakan ayahnya.

Kisah Legenda Batu Bagga Intogu Impalak Sulawesi Tengah

Selama merantau, Impalak bekerja sangat giat. Setiap hari dia membersihkan kapal layar yang ditumpanginya. Impalak juga bekerja keras. Di setiap pelabuhan, Impalak bekerja mengangkut barang-barang dari kapal atau menaikkan barang ke kapal. Sedangkan Intobu yang sekarang hidup sendirian setiap harinya terlihat murung. Ia sangat mencemaskan anaknya yang sedang merantau itu.

Bertahun-tahun kemudian, keberuntungan menaungi Impalak. Sedikit demi sedikit ia bisa mengumpulkan hasil jerih payahnya dan sekarang dia sudah menjadi seorang saudagar yang kaya raya. Impalak juga menikah dengan seorang perempuan nan cantik jelita.

Suatu hari, sang istri bertanya kepada intobu tentang kapan ia akan di ajak ke kampung halaman sang suami. Hal itu ia tanyakan karena Impalak pernah bercerita bahwa ya masih mempunyai seorang ayah. Akhirnya Impalak pun mengajak istrinya menuju kampung halamannya.

Bertahun-tahun sejak ditinggal merantau oleh Impalak, Intobu seperti kehilangan semangat hidup. Dia hanya memikirkan keselamatan putranya. Hari itu Intobu baru saja menaiki perahunya untuk pergi mencari ikan. Dari kejauhan dia melihat sebuah kapal layar besar mendekat. Ketika melihat sebuah kapal mendekat ke pantai, Intobu selalu berucap “Semoga Perahu Layar itu membawa anakku”.

Intobu menengadahkan wajahnya dan melihat siapa saja yang ada di atas kapal. Intobu sepertinya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Berkali-kali dia mengusap kedua matanya. Ternyata ia melihat putranya, yaitu Impalak. Melihat putranya di atas kapal, Intobu pun segera memanggil-manggil putranya. “Impalak putraku. Akhirnya engkau pulang nak.”

Melihat ada orang tua yang memanggil suaminya dan menganggap beliau adalah ayah dari suaminya, akhirnya sang istri bertanya, “Siapakah dia Kakanda? Benarkah dia ayahmu? Dia menyebutmu sebagai anaknya”
Impalak pun menjawab, “Bukan istriku. Ayahku bukan pengemis seperti dia.” Kemudian, Impalak memerintahkan nahkoda untuk segera mengangkat jangkar dan meninggalkan pantai tersebut.
Melihat kapal yang hendak pergi, Intobu pun berteriak, “Impalak, jangan pergi. Ini ayahmu. Bertahun-tahun aku menantikan kepulanganmu.”
Mendengar teriakan Intobu, Impalak berkata, “Hei pengemis tua, pergilah! Aku tidak punya ayah sepertimu.”

Bagai disambar petir, Intobu terkejut mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Impalak. Sungguh hancur hati Intobu. Dia tidak menyangka jika anak yang ditunggunya selama bertahun-tahun bisa berbuat seperti itu.

Intobu pun berkata, “Impala, sungguh tega kau terhadap ayahmu. Aku mengutukmu dan kapal yang kau tunggangi menjadi sebuah batu.”

Tidak menunggu lama, sebuah angin besar menerjang perahu layar Impalak. Perahu layar itu pun terhempas ke pantai. Kapal layar yang terhempas ke pantai itu berubah menjadi batu seperti kutukan Intobu. Akhirnya masyarakat setempat pun menyebut batu tersebut dengan istilah batu Bagga. Bagga dalam istilah setempat berarti Perahu Layar.

Pesan Moral Legenda Batu Bagga dari Sulawesi Tengah

Berdasarkan kisah atau cerita rakyat tentang Intobu dan Impala, pesan moral yang dapat kita jadikan pelajaran yaitu sebagai anak kita tidak boleh melupakan orang tua kita yang telah membesarkan kita. Apalagi jika kita sudah sukses atau kaya. Kita harus mengakui, menghormati, dan taat pada orang tua.

Demikian cerita rakyat tentang legenda Batu Bagga asal Kabupaten Toli-Toli Provinsi Sulawesi Tengah. Terima kasih kami ucapkan kepada pembaca yang telah membaca sampai akhir. Semoga cerita rakyat tersebut menghibur kepada pembaca dan dapat kita ambil pesan moralnya. Bagi yang ingin kami ceritakan kisah lain, silahkan tulis dikolom komentar ya. Jangan lupa bagikan cerita rakyat inspiratif di atas ke teman-teman pembaca melalui sosial media di bawah ini.

Posting Komentar untuk "Kisah Legenda Batu Bagga (Intogu & Impalak) – Sulawesi Tengah"