Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mau Beli SSD NVMe? Simak Fakta Berikut Agar Anda Tidak Menyesal

Ketahui fakta seputar SSD NVMe supaya tidak menyesal membeli. Tips membeli SSD NVMe. Zaman sekarang udah berubah. Zaman dulu orang selalu bertanya, perlu tidak sih kita upgrade Harddisk ke SSD? Pertanyaan tersebut dianggap wajar karena dulu SSD harganya lumayan mahal. Tapi zaman sekarang sudah berbeda. Dikarenakan sudah banyak perangkat yang menggunakan SSD, jadi pertanyaannya lebih sudah berubah sekali. Yakni, perlu tidak sih kita upgrade NVMe? Atau sudah cukup pakai SSD Sata. 


Kita refresh dulu seberapa hebat teknologi SSD ini, dan betapa NVMe bener-bener menjadi lompatan yang lumayan signifikan di bidang storage. Tapi apakah kita bisa memanfaatkan NVMe secara penuh? Sekarang ini masih banyak orang yang pakai Hardisk. Transfered Hardisk secara teori kalau kita pakai Sata 3 itu harusnya bisa sampai 600 MB per second. Tapi ini hanya sekedar teori, karena kalau kamu pakai Hardisk biasanya hanya mentok di 100-120 MB persecond dan itupun tidak terlalu stabil. Mengapa hanya mentok di kecepatan tersebut? Tentu karena teknologinya. 


SSD NVMe dapat Menyebabkan Bottleneck pada PC?

Berbeda sekali dengan SSD. SSD punya transferred yang kenceng banget kalau dibandingin sama Hardisk. Walaupun sama-sama menggunakan jalur Sata 3, kecepatan Hardisk hanya dapat mentok di 100-120 MB per second, sedangkan SSD bisa memanfaatkan hampir seluruh potensi Sata 3. Rata-rata SSD Sata, punya transferred 550 MB per second. Jadi ini adalah angka yang benar-benar muncul saat kamu melakukan transfer data dan kecepatannya ini sudah bisa kamu rasain saat pertama kali kamu nyalain komputer. Jadi, kalau pakai hardisk masih mungkin nunggu sekitar 30 detik, kalau pakai SSD mungkin kamu cuma nunggu 5-10 detik. 

Mau Beli SSD NVMe Simak Fakta Berikut Agar Anda Tidak Menyesal

Sampai di titik ini akhirnya terjadi Bottleneck di jalur Sata 3 nya sendiri. Sata 3 yang menawarkan bandwidth 600 MB second yang dulunya tidak bisa dimanfaatkan oleh Hardisk secara full, sekarang sudah bisa dipakai oleh SSD hampir sepenuhnya dan sampai sini teknologi SSD sudah tidak bisa dikembangin lagi kalau masih tetap pakai jalur Sata 3. Akhirnya dilirik lah jalur PCI Express yang punya bandwidth jauh lebih besar. 


PCI Express selama ini kita kenal hanya untuk GPU dan beberapa hardware lain, seperti WiFi Card, Audio Card, dan lain-lain. Nah, PCI Express sekarang ini yang paling banyak dipakai adalah PCIe gen 3.0. PCIe gen 4.0 memang sudah dirilis, namun teknologinya terhitung masih sangat baru, jadi masih sangat sedikit orang yang menggunakannya. Nah SSD ini, memanfaatkan jalur PCIe x4. 

Mau Beli SSD NVMe Simak Fakta Berikut Agar Anda Tidak Menyesal

Kalau kamu belum familiar dengan istilah ini, saya jelasin singkat melalui gambar yang kami sajikan. Pada gambar tersebut, jika kita memasang GPU di motherboard, maka kita akan menggunakan slot yang paling panjang, yaitu PCIe x16. Lalu ada yang agak pendek, ini adalah yang PCIe x4, dan ada yang pendek banget yaitu PCIe x1. Nah, SSD NVMe memanfaatkan jalur PCIe x4. 


Apakah Kita Langsung Upgrade ke SSD NVMe saja?

PCIe Gen 3.0 x4 memiliki bandwith mencapai 4 GB per second. Jadi, kalau kamu transfernya 100 GB, kamu cuma butuh waktu 25 detik. Kalau pakai Hardisk kamu butuh sekitar 15 menit, dan kalau pakai SSD Sata kamu butuh sekitar tiga menit. Dengan NVMe kamu butuh cuma 25 detik. 


SSD NVMe yang beredar sekarang rata-rata punya kecepatan sekitar 3.500 MB second atau 3,5GB per second. Gila bukan? Jika dibandingkan dengan harddisk yang cuma 100-120 MB persecond, dan SSD Sata yang cuma 550 MB persecond. Tapi, apakah perlu kamu langsung upgrade ke NVMe? 


Jawaban Pertanyaan Upgrade ke SSD NVMe.

Akan kami coba jawab terkait peranyaan yang menanyakan terkait upgrade ke SSD NVMe. Jadi begini, dalam hal ini kita anggap saja uang tidak jadi masalah dan kita hanya butuh pure performance. Saran kami, jangan buru-buru untuk upgrade ke SSD NVMe. Mengapa? Memang benar, bahwa kecepatan SSD NVMe sangat luar biasa, namun pahami dengan benar mengenai Bottleneck pada PC. Untuk lebih mudah memahaminya, perumpamaan Bottleneck pada PC yaitu leher botol yang dari besar kemudian menyempit. Jadi, Sebanyak apapun data yang akan kamu transfer, kalau jalurnya menyempit maka transfer ratenya pun juga akan menyempit.

Mau Beli SSD NVMe Simak Fakta Berikut Agar Anda Tidak Menyesal

Contohnya kamu punya file 100 GB kemudian kamu transfer ke hardisk yang kecepatannya hanya 120 MB per second, maka mungkin kamu butuh 15 menit atau bahkan lebih. Tapi dengan NVMe yang punya bandwidth 3,5 GB per second atau gampangnya kita boleh jadi 4 GB per second, maka kamu cuma butuh waktu 25 detik saja. Terus apa hubungannya Bottleneck dengan NVMe? 


Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum beli SSD NVMe. Yang pasti kamu harus lihat dulu Motherboard kamu support berapa slot NVMe. Kalau cuma satu artinya kamu dapat memasang satu device yang punya kecepatan 3,5 GB per second, sedangkan storage kamu yang lain akan jalan dengan jalur Sata 3. Nah, kalau kondisinya seperti ini dan kamu sedang bekerja dengan hanya satu NVMe dan storage lainnya adalah Sata 3, maka saat kamu melakukan transfer data akan menggunakan dan mengikuti jalur Sata 3 yang hanya 600 MB per second. 

Mau Beli SSD NVMe Simak Fakta Berikut Agar Anda Tidak Menyesal

Ini yang kita bahas tentang Bottleneck tadi. Kebanyakan orang beli SSD NVMe itu kapasitasnya 120GB atau 256GB. Dengan kapasitas segitu maka kamu cuma bisa instal Windows saja dan beberapa program lainnya. Program yang biasanya berukuran besar seperti game tidak akan cukup kamu install di NVMe tadi. Paling mungkin bisa hanya 1 atau 2 game, tapi sisanya harus kamu install di hardisk. Nah, kalau kamu menginstal gamenya di Harddisk, maka NVMe kamu tidak akan berguna untuk gaming karena saat loading game, maka kecepatan loadingnya mengikuti kecepatan harddisk yang cuma 100-120 MB. 


Bagaimana dengan keperluan lain selain gaming, seperti video editing misalnya? Jawabannya ya relatif sama. Kamu bakal install program video editing kamu di NVMe, tapi video yang mau kamu olah tidak cukup disimpan di NVMe. Nah, karena tidak cukup, maka kamu biasanya akan menyimpannya di hardisk dan hasilnya sama juga. Saat kamu membuka program Video Editor nya maka akan cepat karena menggunakan NVMe, tapi begitu kamu membuka videonya yang dari Harddisk, maka kecepatan loadingnya akan mengikuti kecepatan harddisk. 


Kesimpulan Pertimbangan Upgrade SSD NVMe

Dari dua skenario di atas dapat kita ketahui bahwa NVMe hanya akan terpakai pada loading Windows dan loading program-program yang memang dipakai untuk bekerja. Sedangkan untuk file-file yang besar, akan kamu simpan di Hardisk karena keterbatasan penyimpanan. Jadi, kita tidak bisa memanfaatkan kecepatan dari NVMe. 


Jadi, kalau dana kamu cuma cukup untuk beli kapasitas kecil mungkin 120GB atau 256GB, lebih baik jangan beli NVMe. Simpan saja uangnya untuk kemudian kamu gunakan untuk membeli SSD Sata 3 yang kapasitasnya lebih besar dengan harga yang sama. 


Karena kalau kamu memaksa untuk membeli NVMe dan hanya untuk proses loading Windows dan loading program lainnya, perbedaan antara NVMe dan Sata 3 tidak akan terlalu banyak paling cuma selisih 3 sampai 5 detik doang. Jadi, akan sangat sayang uang kamu kalau kamu membeli NVMe dengan kapasitas kecil, sedangkan sebenarnya tahu bisa dapat SSD Sata 3 yang lebih besar. 


Kapan Kita Upgrade SSD Sata 3 ke NVMe

Terus jika ada yang bertanya kapan kita perlu pakai NVMe? Ini kembali ke komitmen anda. Jika anda benar-benar ingin upgrade ke NVMe, maka belilah NVMe yang kapasitasnya lumayan besar. Setidaknya minimal 512GB. Karena kita benar-benar ingin memanfaatkan kecepatan NVMe ini secara maksimal, bukan hanya untuk loading Windows saja. Jika kapasitas NVMe kita minimal 512 GB, maka tidak hanya Windows dan aplikasi yang menggunakan NVMe, namun juga data yang akan kita olah juga menggunakan NVMe. Dengan demikian, PC tidak akan mengalami yang namanya Bottleneck. 


Saat ini bisa dibilang SSD NVMe adalah Device Single Fighter, artinya rata-rata motherboard yang mid low end itu cuma menyediakan satu slot NVMe yang memanfaatkan jalur PCIe x4. Kalau kamu mau transfer data, maka mau nggak mau kamu harus Cross interface antara PCI Express dengan Sata atau PC Express dengan USB. Nah, sejauh yang kami tahu, hampir semua external drive masih menggunakan USB 3.0, 3.1 atau 3.2. Jadi otomatis speed transfernya akan mengikuti kecepatan USB. Untuk internal storage selain NVMe, masih menggunakan jalur Sata 3, artinya kecepatan transfernya juga akan mengikuti kecepatan Sata 3. 


Nah karena alasan keterbatasan port ini tadi, maka kamu harus manfaatkan NVMe semaksimal mungkin. Pasanglah kapasitas yang besar sekalian. Jadi sekali lagi, jangan beli NVMe kecuali yang kapasitasnya besar. Kamu tidak perlu NVMe kalau kamu tidak menggunakannya untuk kerja-kerja berat seperti gaming kelas berat atau pengolahan data kelas berat. Kalau kamu cuma untuk office, cuma untuk browsing, maka SSD Sata sudah lebih dari cukup. Simpan uang kamu, daripada beli NVMe yang kecil lebih baik digunakan untuk membeli SSD Sata yang kapasitasnya lebih besar. Percaya deh kalau bukan untuk kerja berat kamu nggak akan tahu bedanya. Paling selisih cuma 3-5 detik saja. 


Demikian pemaparan kami tentang pertimbangan dalam membeli SSD NVMe untuk tujuan upgrade PC kalian. Semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi sedikit bantuan dalam memberikan pandangan terkait upgrade SSD NVMe.

Posting Komentar untuk "Mau Beli SSD NVMe? Simak Fakta Berikut Agar Anda Tidak Menyesal"